BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Data dan Profil perusahaan
CV.MITRA JAYA didirikan oleh Henry Kurniawan, pada tanggal 23 februari 1995 dan sekaligus sebagai Direktur Utama pada saat ini, Perusahaan ini berkedudukan di Jl.Jendral Sudirman 16 Ruko 1-3 KRANJI BEKASI. Perusahaan ini memulai usahanya pada bidang perdagangan kendaraan motor, suku cadang dan service station hingga sekarang.
CV. MITRA JAYA adalah sub dealer resmi dari kendaraan merk Honda. Sesuai dengan kedudukannya sebagai sebuah showroom, maka CV.MITRA JAYA jelas tidak hanya menjual satu jenis motor saja, sebagaimana layaknya sebuah agen atau dealer kendaraan bermotor. Keuntungan lain bagi perusahaan dalam menarik minat pembeli karena jenis dan merk motor yang diinginkan dapat diperoleh dengan mudah. Apaila motor yang diinginkan tidak ada di showroom, maka dapat dipesan pada bagian pembelian untuk mencarikannya.
Dalam memasarkan barang dagangan atau kendaraan, perusahaan mempunyai daerah pemasaran meliputi Depok, Jakarta, Tanggerang, Bekasi, Cikarang. Namun jika ada kesempatan untuk memasarkan produk melalui pameran, perusahaan akan menggunakan kesempatan tersebut dengan memperhatikan potensi yang ada, meskipun daerah tersebut jauh dari lokasi dealer. Perusahaan tidak mempermasalahkan wilayah pelaksanaan promosi, karena disini setiap Main Dealer Honda berlomba dalam menaikan harga penjualan, hadiah yang diberikan oleh konsumen, maupun layanan yang disajikan kepada konsumen.
Jenis jenis motor yang diperjual belikan oleh CV.MITRA JAYA adalah termasuk motor motor jenis baru, adapun jenis dan type motor yang dijual oleh CV MITRA JAYA tersebut adalah :
Tabel 3.1
Daftar Jenis / Type Motor yang Dijual
CV.MITRA JAYA
Per Juni 2007
Sumber : CV.MITRA JAYA, diolah
3.2 Hasil Penelitian dan Analisis
Penjualan sepeda motor pada CV.MITRA JAYA dapat dikategorikan pada penjulan barang tak bergerak. Penjualan dapat dilakukan secara tunai dan secara angsuran. Pada penjualan angsuran harga pembayaran angsuran disertai dengan pembayan bunga yang dibayar setiap bulan. Pembayaran angsuran dapat dilakukan 11 kali,17 kali, 23 kali, 29 kali, dan35 kali angsuran. Dalam melakukan bunga penjulan angsuran, CV.MITRA JAYA menggunakan metode sisa harga kontrak.
Untuk membahas permasalahan yang ada maka penulis menyajikan transaksi penjualan angsuran yang terjadi pada CV.MITRA JAYA.
Pada tanggal 30 juni 2007, dimana telah terjual 1 unit sepeda motor jenis REVO DP dengan keterangan sebagai berikut:
- Harga Jual : Rp. 12.200.000
- Harga Pokok : Rp. 9.050.000
- Uang Muka : Rp. 1.850.000
- Jangka Waktu
Berlangsungnya kontrak : 2 tahun (23 kali angsuran )
- Bunga per bulan / і : 1.53 %
Dari transaksi diatas tersebut akan dihitung besarnya bunga penjualan angsuran dengan menggunakan metode sisa harga kontrak, metode Long End Interest, Short End Interest, dan metode Annuitet.
3.2.1 Perhitungan dengan Metode Sisa Harga kontrak
CV.MITRA JAYA dalam penjualan angsurannya menggunakan metode sisa harga kontrak, dimana besarnya bunga cukup ditentukan sekali saja, dan selanjutnya pembayaran bunga pada setiap angsuran adalah besarnya sama. Daftar pembayaran angsuran sebagai berikut :
Perhitungan bunga dan pembayaran angsuran yang dilakukan perusahaan :
Sisa Harga Kontrak = Harga Jual – Uang Muka
= Rp. 12.200.000 – 1.850.000
= Rp.10.350.000
Pokok piutang perbulan = sisa harga kontrak / jangka waktu berlangsungnya kontrak
= 10.350.000 / 23
= Rp. 450.000
Bunga per bulan = ³ x Sisa Harga Kontrak
= 1.53% x Rp.10.350.000
= Rp.158.000 (dibulatkan dari 158.355)
Pembayaran angsuran perbulan (termasuk bunga)
Rp. 450.000 + Rp.158.000 = Rp.608.000
Perhitungan lebih rinci untuk metode sisa harga kontrak dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.2
Daftar Penerimaan Bunga Angsuran Motor REVO DP
Metode Sisa Harga Kontrak
CV.MITRA JAYA
Keterangan :
*) = і x Sisa harga kontrak
= 1.53% x Rp.10.350.000
= Rp.158.355 dibulatkan
= Rp.158.000
**) = Sisa harga kontrak / Jangka waktu berlangsungnya kontrak
= Rp.10.350.000 / 23
= Rp.450.000
Dari tabel diatas diperoleh total pembayaran angsuran sebesar Rp.15.834.000 maka besarnya laba kotor dapat dihitung sebagai berikut :
Laba kotor = Total pembayaran selama jangka waktu angsuran – harga pokok
= Rp.15.834.000 - Rp.9.050.000
= Rp. 6.784.000
Berdasarkan tabel dan hasil perhitungan dengan menggunakan metode sisa harga pokok diatas, dapat diketahui bahwa dari angsuran atas sisa harga kontrak perbulan sebesar Rp.450.000 maka dalam waktu 2 tahun (23 kali angsuran) perusahaan akan memeproleh total pokok piutang sebesar Rp.10.350.000 Sedangkan pendapatan bunga penjualan angsuran yang didasarkan atas sisa harga kontrak (1.53% per bulan) selama 2 tahun dengan jumlah yang sama dalam 23 kali angsuran, diperoleh sebesar Rp.3.634.000. Dengan uang muka Rp1.850.000 maka diperoleh jumlah pembayaran yang diterima selama jangka waktu angsuran sebesar Rp.15.834.000 dan laba kotor yang dihasilkan sebesar Rp.6.784.000 Atas dasar perhitungan dalam daftar diatas maka pencatatan didaalam buku penjulan adalah sebagai berikut :
Jurnal 30 Juni 2007
-Buku Penjual :
Piutang penjualan Angsuran Rp.10.350.000
Penjualan Angsuran Rp.10.350.000
( Untuk mencatat penjualan angsuran oleh penjual )
Kas Rp.1.850.000
Piutang Penjualan Angsuran Rp.1.850.000
( Untuk mencatat penerimaan uang muka )
Jurnal 30 Juli 2007
-Buku Penjual :
Kas Rp.608.000
Piutang penjualan Angsuran Rp.450.000
Pendapatan Bunga Rp.158.000
( Untuk mencatat penerimaan Piutang atas penjualan Angsuran )
Pencatatan transaksi selanjutnya diperlakukan sama seperti pada bulan juli 2007
3.2.2 Perhitungan dengan Metode Long End Interest
Pada metode Long End Interest, perhitungan bunga yang dibebakan dari angsuran pertama ke angsuran berikutnya menjadi semakin menurun.
Sisa Harga Kontrak Juni 2007 = Harga Jual – Uang Muka
= Rp.12.200.000 – Rp.1.850.000
= Rp.10.350.000
Pokok piutang perbulan = sisa harga kontrak / jangka waktu berlangsungnya kontrak
= 10.350.000 / 23
= Rp. 450.000 Angsuran Ke-1
Bunga Angsuran = ³ x Sisa harga Kontrak bulan Sebelumnya
= 1.53% x Rp.10.350.000
= Rp.158.355
Pembayaran Angsuran = Pokok Piutang per bulan + Bunga Angsuran
(termasuk bunga) = Rp.450.000 + Rp.158.355
= Rp.608.355
Angsuran ke-2
Bunga Angsuran = ³ x Sisa harga Kontrak bulan Sebelumnya
atau i ( sisa harga kontrak angsuran ke-1 – pokok piutang perbulan )
= 1.53% x Rp.9.900.000
= Rp.151.470
Pembayaran Angsuran = Pokok Piutang per bulan + Bunga Angsuran
(termasuk bunga) = Rp.450.000 + Rp.151.470
= Rp.601.470
Angsuran ke-3
Bunga Angsuran = ³ x Sisa harga Kontrak bulan Sebelumnya
atau i ( sisa harga kontrak angsuran ke-2 – pokok piutang perbulan )
= 1.53% x Rp.9.450.000
= Rp.144.585
Pembayaran Angsuran = Pokok Piutang per bulan + Bunga Angsuran
(termasuk bunga) = Rp.450.000 + Rp.144.585
= Rp.594.585
Perhitungan bunga angsuran dan pembayaran angsuran untuk periode selanjutnya dilakukan dengan cara yang sama seperti diatas.
Angsuran ke-23
Bunga Angsuran = ³ x Sisa harga Kontrak bulan Sebelumnya
atau i ( sisa harga kontrak angsuran ke-22 – pokok piutang perbulan )
= 1.53% x Rp.450.000
= Rp.6.885
Pembayaran Angsuran = Pokok Piutang per bulan + Bunga Angsuran
(termasuk bunga) = Rp.450.000 + Rp.6.885
= Rp.456.885
Perhitungan lebih rinci untuk metode long end interest dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.3
Daftar Penerimaan Bunga Angsuran Motor REVO DP
Metode Long End Interest
CV.MITRA JAYA
Keterangan :
Bunga Angsuran = ³ x sisa harga kontrak bulan sebelumnya
*) = 1.53% x Rp.10.350.000 = Rp.158.355
**) = 1.53% x Rp.450.000 = Rp.6885
Dari tabel diatas diperoleh total pembayaran angsuran sebesar Rp.14.100.260 maka besarnya laba kotor dapat dihitung sebagai berikut :
Laba kotor = Total pembayaran selama jangka waktu angsuran – harga pokok
= Rp.14.100.260 – Rp.9.050.000
= Rp.5.050.260
Berdasarkan tabel dan hasil perhitungan dengan menggunakan metode Long End Interest diatas, dapat diketahui bahwa dari pokok angsuran piutang per bulan sebesar Rp.450.000, maka perusahaan akan memperoleh total pokok piutang sebesar Rp.10.350.000 Sedangkan pendapatan bunga penjualan angsuran (1.53% per bulan) selama 2 tahun dengan pembayaran bunga yang pada setiap bulannya semakin menurun diterima sebesar Rp.1.900.260 jumlah pendapatan dengan metode ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan metode sisa harga kontrak. Dengan uang muka pembayarn Rp.1.850.000 maka total pembayaran yang diperoleh sebesar Rp.14.100.260 dan menghasilkan laba kotor sebesar Rp.5.050.260 Atas dasar perhitungan dalam daftar diatas maka pencatatan didalam buku penjualan adalah sebagai berikut :
Jurnal 30 Juni 2007
-Buku Penjual :
Piutang penjualan Angsuran Rp.10.350.000
Penjualan Angsuran Rp.10.350.000
( Untuk mencatat penjualan angsuran oleh penjual )
Kas Rp.1.850.000
Piutang Penjualan Angsuran Rp1.850.000
( Untuk mencatat penerimaan uang muka )
Jurnal 30 Juli 2007
-Buku Penjual :
Kas Rp.608.000
Piutang penjualan Angsuran Rp.450.000
Pendapatan Bunga Rp.158.000
( Untuk mencatat penerimaan Piutang atas penjualan Angsuran )
Pencatatan transaksi selanjutnya diperlakukan sama seperti pada bulan juli 2007
3.2.3 Perhitungan dengan metode Short End Interest
Pada metode short end interest, perhitungan bunga sejak tanggal perjanjian sampai tanggal jatuh tempo dari setiap angsuran semain meningkat.
Sisa Harga Kontrak Juni 2007 = Harga Jual – Uang Muka
= Rp.12.200.000 – Rp.1.850.000
= Rp.10.350.000
Pokok piutang perbulan = sisa harga kontrak / jangka waktu berlangsungnya kontrak
= 10.350.000 / 23
= Rp. 450.000
Angsuran ke-1
Bunga angsuran = ³ x periode pembayaran ke-1 x angsuran atas pokok piutang yang tetap jumlahnya
= 1.53% x 1 x Rp.450.000
= Rp.6885
Pembayaran angsuran = Pokok piutang per bulan + Bunga angsuran
(termasuk bunga) = Rp.450.000 + Rp.6885
= Rp.456.885
Angsuran ke-2
Bunga angsuran = ³ x periode pembayaran ke-1 x angsuran atas pokok piutang yang tetap jumlahnya
= 1.53 % x 2 x Rp.450.000
= Rp.13.770
Pembayaran angsuran = Pokok piutang per bulan + Bunga angsuran
(termasuk bunga) = Rp.450.000 + Rp.13.770
= Rp. 463.770
Angsuran ke-3
Bunga angsuran = ³ x periode pembayaran ke-1 x angsuran atas pokok piutang yang tetap jumlahnya
= 1.53% x 3 x Rp.450.000
= Rp.20.655
Pembayaran angsuran = Pokok piutang per bulan + Bunga angsuran
(termasuk bunga) = Rp.450.000 + Rp.20.655
= Rp.470.655
Perhitungan bunga angsuran dan pembayaran angsuran untuk periode selanjutnya dilakukan dengan cara yang sama seperti diatas.
Angsuran ke-23
Bunga angsuran = ³ x periode pembayaran ke-1 x angsuran atas pokok piutang yang tetap jumlahnya
= 1.53 % x 23 x Rp.450.000
= Rp.158.355
Pembayaran angsuran = Pokok piutang per bulan + Bunga angsuran
(termasuk bunga) = Rp.450.000 + Rp.158.355
= Rp.608.355
Perhitungan lebih rinci untuk metode short end interest dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.4
Daftar Penerimaan Bunga Angsuran Motor REVO DP
Metode Short End Interest
CV.MITRA JAYA
Keterangan :
Bunga angsuran = ³ x periode pembayaran ke-1 x angsuran atas pokok piutang yang tetap jumlahnya
*) 1.53% x 1 x Rp.450.000 = Rp.6885
**) 1.53% x 23 x Rp.450.000 = Rp.158.355
Dari tabel diatas diperoleh total pembayaran angsuran sebesar Rp.14.100.260 maka besarnya laba kotor dapat dihitung sebagai berikut :
Laba kotor = Total pembayaran selama jangka waktu angsuran – harga pokok
= Rp.14.100.260 – Rp.9.050.000
= Rp.5.050.260
Berdasarkan tabel dan hasil perhitungan dengan menggunakan metode short end Interest diatas, dapat diketahui bahwa dari pokok angsuran piutang per bulan sebesar Rp.450.000, maka perusahaan akan memperoleh total pokok piutang sebesar Rp.10.350.000, Sedangkan pendapatan bunga penjualan angsuran (1,53% per bulan) selama 2 tahun dengan pembayaran bunga yang pada setiap bulannya semakin meningkat diperoleh sebesar Rp.1.900.260 jumlah pendapatan dengan metode ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan metode sisa harga kontrak. Dengan uang muka pembayaran Rp.1.850.000, maka total pembayaran yang diperoleh sebesar Rp.14.100.260 dan menghsailkan laba kotor sebesar Rp.5.050.260.
Atas dasar perhitungan dalam daftar diatas maka pencatatan didalam buku penjualan adalah sebagai berikut :
Jurnal 30 Juni 2007
-Buku Penjual :
Piutang penjualan Angsuran Rp.10.350.000
Penjualan Angsuran Rp.10.350.000
( Untuk mencatat penjualan angsuran oleh penjual )
Kas Rp.1.850.000
Piutang Penjualan Angsuran Rp.1.850.000
( Untuk mencatat penerimaan uang muka )
Jurnal 30 Juli 2007
-Buku Penjual :
Kas Rp.456.885
Piutang penjualan Angsuran Rp.450.000
Pendapatan Bunga Rp.6885
( Untuk mencatat penerimaan Piutang atas penjualan Angsuran )
· Pencatatan transaksi selanjutnya diperlakukan sama seperti pada bulan juli 2007
3.2.4 Perhitungan dengan metode annuitet
Pada metode annuitet, perhitungan bunga didalamnya sudah dihitung angsuran pokok dan bunga yang diperhitungan dari saldo harga kontrak. Dengan metode ini akan dihitung total jumlah pembayaran setiap bulan yang besarnya tetap sama. Untuk itu, terlebih dahulu dicari annuitet nya dengan rumus sebagai berikut :
Sisa Harga Kontrak = Harga Jual – Uang Muka
= Rp.12.200.000 – Rp.1.850.000
= Rp.10.350.000
= 1 – 1/(1 + 0.0153)²³
0.0153
= 1 – 0.705227302
0.0153
= 0.294772698
0.0153
= 19.26618941
Apabila sudah diketahui faktor annuitetnya, maka jumlah pembayaran cicilan setiap bulan adalah sebagai berikut :
Jumlah pembayaran angsuran per bulan = sisa harga kontrak / faktor anuitet
= Rp.10.350.000 / Rp.19,26618941
= Rp.537.210,5391
Dilakukan pembulatan maka menjadi = (Rp.537.210)
Angsuran ke-1
Bunga angsuran = і x Sisa harga kontrak sebelumnya
= 1.53% x Rp.10.350.000
= Rp.158.355
Pelunasan pokok piutang = Jumlah pembayaran angsuran per bulan – bunga angsuran ke -1
= Rp.537.210 – Rp.158.355
= Rp.378.855
Angsuran ke-2
Bunga angsuran = і x Sisa harga kontrak sebelumnya atau
= I x (sisa harga kontrak angsuran ke-1 – pelunasan pokok piutang angsuran ke -1)
= 1.53% ( 10.350.000 – Rp. 378.855)
= 1.53% x Rp.9.971.145
= Rp.152.558
Pelunasaan pokok piutang = Jumlah pembayaran angsuran per bulan – bunga angsuran ke -2
= Rp.537.210 – Rp.152.588
= Rp.384.652
Angsuran ke-3
Bunga angsuran = і x Sisa harga kontrak sebelumnya atau
= I x (sisa harga kontrak angsuran ke-2 – pelunasan pokok piutang angsuran ke-2)
= 1.53% (Rp.9.971.145– Rp. 384.652)
= 1.53% x Rp.9.586.493
= Rp.146.673,3429
= dibulatkan Rp.146.673
Pelunasan pokok piutang = Jumlah pembayaran angsuran per bulan – bunga angsuran ke -3
= Rp.537.210 – Rp.146.673
= Rp.390.537
Perhitungan bunga angsuran dan pembayaran angsuraan untuk periode selanjutnya dilakukan dengan cara yang sama seperti diatas.
Bunga angsuran = і x Sisa harga kontrak sebelumnya
= I x (sisa harga kontrak angsuran ke-22 – pelunasan pokok piutang angsuran ke-22)
= 1.53% (Rp.1.050.269 – Rp. 521.140,87)
= 1.53 % x 529.129,10
= Rp.8.095,68
Pelunasaan pokok piutang = Jumlah pembayaran angsuran per bulan – bunga angsuran ke -23
= Rp.537.210,00 + Rp.8.095,68
= Rp.529.114,32
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat disusun daftar pembayaran angsuran dan alokasi setiap pembayaran angsuran dan alokasi setiap pembayaran diantara beban bunga dan angsuran harga kontrak dibawah ini sebagai berikut :
Tabel 3.5
Daftar Penerimaan Bunga Angsuran Motor REVO DP
Metode annuitet
CV.MITRA JAYA
Keterangan :
Bunga angsuran = і x Sisa harga kontrak sebelumnya
*) 1.53% x Rp. 10.350.000 = Rp.158.355
**) 1.53% x Rp.529.114,32 = Rp. 8.095 (8095.45 dibulatkan)
Pelunasan pokok piutang per bulan :
***) = Jumlah pembayran cicilan per bulan – bunga angsuran ke -1
=Rp.537.210 - Rp.158.355
= Rp.378.855
****) = Jumlah pembayaran cicilan per bulan – bunga angsuran ke-23
= Rp.537.210 – Rp.8.095
= Rp.529.115 (529.114,32 dibulatkan)
Dari tabel diatas diperoleh total pembayaran angsuran sebesar Rp12.355.830 maka besarnya laba kotor dapat dihitung sebagai berikut :
Laba kotor = Total pembayaran selama jangka waktu angsuran – harga pokok
= Rp.12.355.830 - Rp.9.050.000
= Rp.3.305.830
Berdasarkan tabel dan hasil perhitungan dengan menggunakan metode annuitet diatas, dapat diketahui bahwa dengan pokok angsuran piutang yang setiap bulannya berbeda (semakin meningkat setiap bulannya), perusahaan tetap akan memperoleh total pokok piutang sebesar Rp.10.350.000 Dan pendapatan bunga penjualan angsuran (1.53% per bulan ) selama 2 tahun dengan pembayaran bunga yang pada setiap bulannya semakin menurun diperoleh pendapatan bunga yang cukup wajar yaitu sebesar Rp.2.005.844,78 Adapun total pembayaran yang diterima pada metode annuitet ini yaitu sebesar Rp.12.355.830,00 dengan cicilan pembayaran setiap bulannya sebesar Rp 537.210,00 yang terdiri dari pokok angsuran piutang dan pembayaran bunga., besarnya bunga setiap bulan dihitung dari sisa pokok piutang untuk periode satu bulan. Dengan demikian besarnya bunga setiap bulan semakin kecil, sedangkan besarnya pelunasan pokok piutang semakin besar dari bulan yang satu dengan bulan yang berikutnya . Pada metode annuitet ini, besarnya pendapatan bunga pada metode sisa harga kontrak namun masih lebih besar bila dibandingkan dengan metode long end interest dan metode short end interest.
Atas dasar perhitungan dalam daftar diatas maka pencatatan didalam buku penjualan adalah sebagai berikut :
Jurnal 30 Juni 2007
-Buku Penjual :
Piutang penjualan Angsuran Rp.10.350.000
Penjualan Angsuran Rp.10.350.000
( Untuk mencatat penjualan angsuran oleh penjual )
Kas Rp.1.850.000
Piutang Penjualan Angsuran Rp.1.850.000
( Untuk mencatat penerimaan uang muka )
Jurnal 30 Juli 2007
-Buku Penjual :
Kas Rp.537.210
Piutang penjualan Angsuran Rp.378.855
Pendapatan Bunga Rp.158.355
( Untuk mencatat penerimaan Piutang atas penjualan Angsuran )
· Pencatatan transaksi selanjutnya diperlakukan sama seperti pada bulan juli 2007
3.3 Analisis Hasil Penelitian
Setelah dilakukan perhitungaan bunga penjualan angsuran dengan menggunakan metode Long End Interest, metode Short end Interst, metode (sisa) Harga Kontrak dan metode annuitet, maka dapat dilihat perbandingannya dalam tabel berikut :
Tabel 3.6
Daftar Analisis Perbandingan Metode Perhitungan Bunga
Dari tabel 3.6 diatas dan perhitungan yang sebelumnya maka dapat diketahui dengan menggunkan metode sisa harga kontrak selain perhitungannya mudah, perusahaan juga akan memperoleh jumlah penerimaan pembayaran dan laba kotor lebih besar dibandingkan dengan metode long end interst, metode Short end Interst, dan metode annuitet. Dilihat dari segi perusahaan ini sangat menguntungkan tapi kalau dilihat dari segi konsumen justru ini akan memberatkan. Hal ini disebabkan karena adanya selisih pendapatan bunga pada yang cukup besar dari keempat metode tersebut. Selisih pendapatan bunga pada setiap metode dikarenakan adanya perbedaan dalam rumus perhitungan masing-masing metode. Apabila CV.MITRA JAYA menggunakan metode sisa harga kontrak dalam perhitungan bunga angsurannya, maka perusahaan akan mendapat keuntungan bunga angsuran selama 2 tahun sebesar Rp.3.634.000 dan laba kotor sebesar sebesar Rp.6.784.000. Jika dibandingakan dengan metode Long and interest dan metode Short End Interst akan terdapat terdapat selisih sebesar Rp.1.733.740 untuk jumlah bunga dan laba kotor Angka ini merupakan angka yang tidak kecil. Jika perusahaan menggunakan metode Long and interest dan short and interest bisa dibilang perusahaan akan kehilangan keuntungan sebesar Rp.1.733.740. Selain itu bila dibandingakan dengan menggunakan metode annuitet akan terdapat pula selisih bunga angsuran dan laba kotor sebesar Rp.1.628.156. Jadi dengan menggunakan metode Sisa harga kontrak maka perusahaan akan menerima keuntungan yang maksimal dan perusahaan akan menemui proses perhitungan yang sangat sederhana.